Wednesday, April 23, 2014

Nyawa pantura, nyawa.

Pantura....

Pantura memang terkenal ya, membentang dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1316km. Mungkin bila saat itu sudah ada Guinness World of Record pastilah Herman Willem Daendels The Iron Hand pastilah jadi pemenangnya. Si tangan besi, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke 36 yang lahir 21 Oktober 1762, memerintah pada rentang tahun 1808 – 1811 yang datang di Batavia pada tanggal 5 Januari 1808 bertugas melindungi Jawa dari serangan tentara Inggris. Dan giga proyek itupun kabarnya selesai dalam kurun waktu satu tahun!

Dalam pembangunannya, Herman Willem Daendels mewajibkan semua penguasa pribumi untuk memobilisasi rakyatnya beserta tuntutan target sekian kilometer. Tak ayal lagi, pribumi yang semula petani dan peladang dipaksa menjadi pekerja proyek. Banyak yang menolak, membangkang ataupun tidak sesuai target. Dan peluru atau digantung sebagai hadiahnya bagi mereka yang gagal. Entah berapa ratus atau bahkan ribu jiwa pekerja melayang dalam proyek ambisius ini. Tak pernah ada data pasti. Tak pernah ada kuburan layak. Tak ada penghormatan padanya.

Herman Willem Daendels membangun rute pos tersebut untuk membangun jalur lalu lintas rempah dari daerah ke Batavia atau ke pelabuhan-pelabuhan lain. Serta memperkuat jalur militer.

Selain itu beliau sempat memerintahkan pembuatan jalan di selatan Pulau Jawa, rutenya di mulai dari sebelah barat Jawa yakni Bayah menuju Pelabuhan Ratu, terus ke selatan ke daerah Sukabumi, Cimanuk dan seterusnya hingga ke Pangandaran, Purwokerto dan Yoyakarta.

Ada yang masih terpakai sampai saat ini dan terus mengalami renovasi ada pula yang rusak dan tidak terpakai lagi.

Sejarah dunia mencatat jalan ini dibangun tak cuma dengan keringat, namun juga darah dan nyawa serta fenomenalnya tokoh Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke 36 ini yang sempat pula bergabung berperang dengan Napoleon.

Dunia mencatat giga proyek ini dan pemerintah kita meneruskan dengan pesta proyek tahunan.

Note : Anda mungkin semangat saat melalui jalur ini, tapi pernahkah anda menundukkan kepala sejenak untuk mendoakan mereka yang telah membangun jalur ini?

Tentang Penulis:
Nama: Herris
Twitter: @herristiawan

No comments:

Post a Comment