Monday, July 21, 2014

Menyusuri Jalur Alternatif Comal

Sudah menjelang lebaran dan hari ini adalah H-7 lebaran. Beberapa hari yang lalu salah satu admin kami menyusuri jalur pantura untuk mengecek kesiapan pemerintah dalam menghadapi arus mudik tahun ini.Sebetulnya misi utama admin kami ini bukanlah mengecek kesiapan jalur pantura namun beliau akan melaksanakan sebuah tes masuk perguruan tinggi disemarang (doain ya semoga lolos). Perjalanan dimulai dari pemalang-semarang. Namun masalah sudah di depan mata,yakni putusnya jembatan comal. Jembatan ini adalah satu jembatan yang berada di ruas utama pantura yang menghubungkan antara kota pemalang dan pekalongan. Semua orang di seluruh Indonesia membicarakan jembatan ini...bayangin gara-gara jembatan ini perekonomian Indonesia hampir aja lumpuh. Pemberangkatan dimulai pukul 17.00 dengan menggunakan kendaraan pribadi. Admin memutuskan untuk langsung melalui jalan alternatif agar bisa tembus ke kota pekalongan,yakni via Banjardawa-jebed-jrakah-kemuning-petarukan-ampelgading-ujunggede-kesesi-kajen-pekalongan.
                                                                       ( Bus AKDP masuk desa )
 Dan wow perjalanan 3 jam kami tempuh dari pemalang-pekalongan,yang biasanya hanya 1 jam saja,bahkan bisa kurang 1 jam. Kemacetan menjadi faktor mengapa bisa lama sekali waktu tempuhnya. Tak heran karena jalur alternatif ini adalah jalanan desa yang sempit dan minim penerangan. Ya tidak seharusnya jalan desa ini untuk alternatif tapi mau gimana lagi. Bahkan pantauan kami jalan desa ini baru saja di aspal ulang namun setelah dilewati banyak sekali kendaraan terutama bus dan truk jalananya kembali rusak..
Dibalik kemacetan yang cukup stuk,banyak juga warga sekitar yang ikut membantu mengatur lalu lintas dan juga sebagian warga yang menjajakan menu berbuka puasa *Ta’jil. Inilah yang dinamakan bulan ramadan yang penuh berkah. Kembali ke pantauan jalur alternatif. 

                                                             ( Warga sekitar yang menjual Ta'jil)

Hari sudah mulai gelap suasana kemacetan semakin terasa. Ketika masih di desa Ampelgading. Kami di lempar ke jalur alternatif via tengah sawah ( dalam bahasa jawa : galengan ) ini cukup ngeri bagi kami. Dan setelah keluar dari jalanan sawah kamipun kembali di arahkan oleh warga sekitar agar via jalan yang kanan dan kirinya sungai dan sawah,astagfirullah...spot jantung. Hal ini dilakukan  agar tidak terjadi penumpukan di satu jalur saja.
                                                       ( Jalan Alternatif comal via tengah sawah)
                                                 (Warga yang ikut membantu mengatur lalu lintas)
Sudah keluar dari jalanan ekstrem,kami sudah masuk desa kesesi-kajen. Macet panjang,buka tutup arus bergantian dengan bus dan truk.kurang lebih 1 jam.alhamdulillah sudah bisa keluar dari kemacetan ini. Kemudian kami melanjutkan ke Kendal untuk transit dan melanjutkan perjalanan ke semarang keesokan harinya.

Kemudian setelah mengetahui Jalur Alternatif comal seperti itu maka pulangnya kami memutuskan untuk via @HaloSelatan yakni : Bawen-bandungan-suwowono-temanggung-wonosobo-banjarnegara-purbalingga-belik-pemalang. Jalanan cukup ramai dengan bus truk pantura,mungkin mereka sudah tau bahwa jalur alternatif comal sudah macet tak bergerak. Namun yang perlu diperhatikan jika kalian mau lewat jalur selatan adalah di jalur ini minim penerangan,jalanan berkelok,dan berkabut juga jauh dari keramaian rumah warga terutama di daerah antara Temanggung-Wonosobo.

Semoga tulisan kami ini bermanfaat bagi kalian yang mau mudik namun masih bingung harus lewat mana karena terputusnya jembatan comal.


Tim @HaloPantura

Ket : Jalur Alternatif comal dari barat  : Banjardawa-jebed-jrakah-kemuning-petarukan-ampelgading-   
                                                           ujunggede-kesesi-kajen-pekalongan.
 Jalur aternatif comal dari timur            : perempatan ponolawen-buaran-pekajangan-pertigaan   
                                                           podo pertigaan surobayan-wonopringgo-karanganyar-kajen-
                                                          kesesi- pemalang



Sunday, July 20, 2014

Puasa itu....

Duduk menunggu pesanan semangkuk soto semarangan sore itu. Warung tenda itu tidak begitu besar, tapi cukup ramai pada jam buka puasa. Menyapu pandangan ke segala penjuru warung itu dan warung sebelah-sebelahnya. Ada sekelompok orang kantoran yang sedang asyik menikmati soto didepannya, sambil memilih lauk dan menyantapnya dengan lahap (kalau saya tidak boleh bilang kalap atau rakus).

Thursday, July 17, 2014

Tips mudik naik motor ala halo pantura.

Tidak terasa musim mudik tinggal menunggu beberapa hari lagi, bahkan pada saat tulisan ini dibuat, tanggal 17 Juli 2014, beberapa kendaraan pemudik dengan barang bawaan di atas kendaraan sudah mulai melakukan perjalanan dari Jakarta menuju kota di Jateng atau Jatim dan melewati pantura.

Wednesday, July 9, 2014

Bayar sambutan kami dengan berkendara secara sopan.

Musim mudik sebentar lagi. Mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah sebuah kewajiban. Merayakan hari raya dengan sanak saudara, teman, kerabat, tetangga memang menyenangkan. Setelah setahun kita bekerja keras lalu menikmatinya bersama orang-orang terdekat itu nikmat ya.