Wednesday, July 9, 2014

Bayar sambutan kami dengan berkendara secara sopan.

Musim mudik sebentar lagi. Mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah sebuah kewajiban. Merayakan hari raya dengan sanak saudara, teman, kerabat, tetangga memang menyenangkan. Setelah setahun kita bekerja keras lalu menikmatinya bersama orang-orang terdekat itu nikmat ya.

Bagi sebagian orang, motor masih relevan digunakan sebagai sarana mudik. Tak peduli jarak, cuaca, barang bawaan, yang penting sampai tujuan..

Secara psikologis, pemudik motor akan memangkas waktu perjalanan sesingkat mungkin. Memacu kendaraan, berjalan zig-zag mereka lakukan sepanjang perjalanan. Bagi klub motor, mereka berjalan konvoi, menggunakan atribut lengkap, meminta jalan kepada siapa saja didepannya yang sekiranya menghalangi laju kelompoknya. Dan secara psikologis juga, ada perasaaan bangga didiri mereka. Merasa plat B, merasa dari jauh, merasa melakukan perjalanan jauh yang patut diutamakan dijalan.

Local support you guys...

Coba tengok kota yang dilalui pemudik. Dari mulai aparat kepolisian, Dishub, sampai rakyat biasa menyambut kalian. Polisi mengatur lalulintas agar tetap lancar, Dishub mengatur angkutan umum dari angkot sampai bis AKAP maupun AKDP. Beberapa instansi, yayasan, kantor-kantor ada yang membuka posko. Dan penduduk lokal yang selalu ramah setiap ada dari kalian yang menanyakan jalan, berteduh dikala hujan, mengistirahatkan anak-anak kalian yang terlalu lama jenuh diatas jok motor. Posko yang didirikan warga lokal banyak yang dilengkapi makanan kecil dan minuman untuk kalian,sebagian besar gratis malahan ada pula yang menyediakan klinik kecil bagi mereka yang kurang fit.

Warga lokal mengerti kelelahan kalian, memahami jarak yang kalian tempuh ratusan kilometer, memaklumi kerinduan kalian terhadap kampung halaman, terenyuh melihat anak-anak kalian yang terhimpit badan terterpa angin dan debu.

Warga lokal menghargai kalian, hargailah kembali dengan berkendara sopan di kota yang telah menyambutmu dengan hangat.

Tentang Penulis:
Nama: Herris
Twitter: @herristiawan

No comments:

Post a Comment