Monday, October 13, 2014

Gawat Darurat Kesadaran Berlalu-lintas.

Dewasa ini, makin hari, jumlah kendaraan semakin banyak. Baik kendaraan roda dua (motor) atau mobil sekalipun. Akan tetapi, dari banyaknya pertambahan jumlah kendaraan tersebut justru diimbangi dengan menurunnya kesadaran dalam berlalu lintas. Makin hari, kesadaran akan peraturan lalu lintas makin menurun.

Makin hari, entah kita sadari atau tidak, rambu-rambu lalu lintas semakin terkikis fungsinya. Rambu-rambu lalu lintas saat ini hanya sekedar semacam hiasan bisu yang tidak memiliki fungsi dan justru kadang ditabrak oleh kendaraan. Tidak hanya kesiapan finansial yang dibutuhkan saat akan membeli sebuah kendaraan, akan tetapi diperlukan kesiapan mental. Pemahaman akan peraturan lalu lintas juga mutlak diperlukan sebelum kita membeli kendaraan. Nggak sekedar punya mobil atau motor, akan tetapi juga paham bagaimana seharusnya berkendara yang baik dan benar.

Menyedihkan memang, terutama bagi para individu yang menganggap bahwa aturan dibuat untuk dilanggar. Silahkan teruskan pandangan atau pemikiran yang kerdil semacam ini, niscaya kehidupan akan menjadi mundur dan tidak maju ke arah yang lebih baik. Saya sendiri adalah orang yang percaya pastilah ada alasan atau pondasi yang melatar belakangi dibuatnya sebuah aturan lalu lintas. Tentu ada niatan yang baik dari para pembuat aturan lalu lintas. Sekedar intermezzo, idol grup JKT48 memiliki aturan yang mengikat para membernya untuk tidak menjalin hubungan spesial dengan lawan jenis, singkatnya JKT48 tidak boleh pacaran. Dan itu aturan dari manajemen. Kenapa? latar belakang dibuatnya aturan tersebut adalah karena ketika berpacaran, maka fokus akan terpecah, dan tentu saja saat fokus member-member terpecah, maka semua jadi berantakan. Bisa saja saat mereka diijinkan berpacaran oleh manajemen, lalu mereka memiliki masalah dengan pasangannya, saat show/konser/teater berlangsung mereka akan membawa masalah dengan pasangannya ke dalam pekerjaan dan hasilnya adalah ketidak maksimalan.

Kembali ke dalam kesadaran taat aturan lalu lintas yang makin lama makin minim. Bisa kita lihat bahwa semakin hari semakin banyak kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Nggak munafik ya, saya juga masih melanggar peraturan lalu lintas. Akan tetapi, sedikit demi sedikit saya berusaha mulai mengurangi pelanggaran lalu lintas yang saya buat.

Taat aturan lalu lintas, dewasa ini hanya dilandasi rasa takut akan ditilang oleh pihak berwajib. Gak apa-apa melanggar peraturan lalu lintas, asal nggak kena tilang. Ini sangatlah menyedihkan. Sangat menyedihkan ketika nyawa hanya diasuransikan pada rasa takut akan ditilang oleh polisi. Karena sudah terbiasa, maka pelanggaran aturan lalu lintas akan dianggap biasa dan sah-sah saja. Kesadaran taat aturan lalu lintas tidak tercipta dari rasa takut akan ditilang. Sadar tidak tercipta dari rasa takut. Sadar tidak tercipta dari keterpaksaan.

Kecelakaan adalah hukuman yang tepat bagi para pelanggar aturan lalu lintas. Ketika yang dikejar adalah ketaatan pengendara terhadap aturan lalu lintas, maka hukuman tilang menjadi tidak relevan menurut saya. Hukuman tilang hanyalah akan menciptakan kesadaran semu dalam berlalu lintas. Kita hanya akan taat peraturan lalu lintas ketika ada polisi di depan kita, ini adalah lanjutan dari rasa sadar yang tercipta dari rasa takut akan ditilang. Ketika kita tidak melihat polisi atau tidak ada polisi di sekitar kita, maka kesadaran akan kembali menjadi ketidak sadaran. Aturan lalu lintas akan kembali terlanggar.

Setiap nyawa itu berharga. Kita semua tau bahwa jalan raya bukanlah tempat yang aman, jadi jangan jadikan jalan raya semakin tidak aman dengan ulah kita berkendara secara ugal-ugalan dan tidak menaati peraturan lalu lintas. Jika teman-teman mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas itu sudah menjadi takdir bagi korban, maka tulisan saya akan berhenti sampai disini. Sebab, takdir itu ada di luar rasio kita dan rasio menolak untuk mendiskusikan tentang takdir. 

Ketidak sadaran dalam berlalu lintas perlu direhabilitasi. Semua pengguna jalan raya memiliki hak yang sama atas keselamatan dalam berlalu lintas. Baik pengendara kendaran besar maupun pengendara kendaraan kecil, semuanya memiliki hak yang sama atas keselamatan. Selain itu, mereka semua juga memiliki kewajiban yang sama, yaitu kewajiban untuk menghormati sesama pengguna jalan.

Aturan lalu lintas dibuat bukan semata-mata hanya untuk menciptakan kenyamanan dalam berlalu lintas. Ada yang lebih urgent daripada kenyamanan, yaitu keselamatan. Kita semua sudah saatnya menjadikan taat peraturan lalu lintas bukan lagi hanya sebagai kewajiban, akan tetapi sebuah kebutuhan. Jika semua komponen pengguna jalan memiliki kebutuhan yang sama akan keselamatan, maka dengan sendirinya kenyamanan dalam berkendara akan mengikuti.

Saat kita melangar peraturan lalu lintas, kita tidak hanya membahayakan nyawa kita saja sebagai pelanggar aturan lalu lintas. Akan tetapi, kita juga membahayakan nyawa pengguna jalan lain yang mungkin sudah sadar penuh akan peraturan lalu lintas. Menyebabkan orang lain celaka atas ulah kita yang tidak taat peraturan lalu lintas saat berkendara adalah tidak adil.

Bersama-sama, mari kita keluar dari status gawat darurat kesadaran berlalu lintas. Jangan lagi kita taat aturan lalu lintas karena hanya takut akan ditilang polisi. Mari kita sadar akan aturan lalu lintas karena kita semua butuh hal yang sama, yaitu keselamatan.

-Admin S-

No comments:

Post a Comment