Saturday, January 4, 2014

Indra dan selera.

Selera itu relative sob. Rasa, suka, itu juga relative. Nggak ada siapapun atau apapun yang bisa memaksakan selera terhadap sesuatu. Tapi pernah nggak sih kalian memikirkan sedikit lebih ke dalam tentang sesuatu yang masuk ke dalam indra penglihatan dan indra pendengaran sobat? Mungkin masih pada cuek, ya sebatas "kalo suka ya gue dengerin" "gue liat" "kalo nggak suka ya ganti yang lain".

Sedikit yang bisa mengartikan dan membedakan pekerja seni dan seniman itu sendiri. Saya yakin pekerja seni hanyalah sekedar pekerja. Kasarnya nih ya, pekerja seni itu perform lalu dibayar, dan selesai. Mereka hanyalah pekerja tanpa darah seni. Dan entah apa yang membuat tingginya rate harga mereka. Pasar-kah? Skill-kah? Mereka rata-rata makmur sob. Bergelimang harta pula. 

Seniman memberikan arti jiwanya dalam tiap karya seni. Lagu-lagu dengan aransemen yang luar biasa, kemampuan bermusik yang mumpuni, coretan penuh arti dalam sehelai kanvas, pahatan penuh makna pada sebatang kayu, gemulai penuh filosofi pada tiap koreo tari. Dan itu semua bisa dirasakan dengan hati melalui indra kita.

Ini Indonesia sob, negeri super tajir dengan apa-apa yang disebut "seni budaya". Nah siapa yang tau karya Bagong Kussudiarjo? Ada yang ngerti coretan kanvas karya Affandi? Atau... Lagu gundul-gundul pacul aransemen ulang Jubing Kristianto?

Mereka bukanlah artis sob, mereka bukan pekerja seni sob, tapi mereka salah satu dari inti seni itu sendiri, mereka seniman. Mereka nggak bakal tampil atau manggung di inbox atau dahsyat, tapi mereka konsisten dengan karya-karyanta yang penuh arti. Mereka bukan semacam 'tai ayam' yang minggu ini booming lalu minggu selanjutnya dilupakan, minggu selanjutnya menguap entah kemana, konsistensinya hilang entah kemana. Karya mereka berkarakter. Itulah seniman.


Oh iya, sob, sobat semua masih pada tau lagu-lagu daerahnya? Bisa bahasa daerahnya? Pernah mengecap rasa khas dari daerah sobat? Hohoho jangan salah artikan ini menjadi sifat "kolot" "kedaerahan" "ndeso" ya! Ini masalah selera sob. Tapi yang perlu sobat ketahui, penjajahan bisa dalam bentuk apa saja. Bisa ekonomi bahkan budaya.

Kalo sobat semua belum menemukan makna dari sebuah tontonan yang tiap hari sobat konsumsi, yang tiap hari sobat pantengin. Ada baiknya tengok kiri-kanan, lalu cari di dirimu sendiri.

Be smart ya sob!

Tentang Penulis:
Nama: Herris
Akun twitter: @herristiawan

No comments:

Post a Comment